Minggu, 29 Agustus 2010

Eksekutif Wilayah Cirebon Belum Sepakat Pembentukan Provinsi Cirebon

ejumlah pejabat termasuk Walikota Cirebon Subardi menyatakan keraguannya jika Provinsi Cirebon terbentuk bakal otomatis kesejahteraan masyarakat di wilayah tiga Cirebon membaik. Bahkan bisa jadi kesejahteraannya bakal menurun.

“Membentuk provinsi bukan perkara mudah. Harus ada pengkajian secara terbuka dan capable. Saya tidak yakin seluruh masyarakat Cirebon menyetujui pembentukan Provinsi Cirebon,” katanya.

Dia menyatakan keraguan atas keadilan dalam bagi hasil pendapatan daerah dan agak tidak rela jika pendapatan kotanya dibagi untuk Provinsi Cirebon dan disama ratakan dengan wilayah lain di dalam provinsi.

“Saya kira, yang terjadi, hasil jerih payah kami dibagi-bagikan ke daerah lain. Alasannya, pemerataan. Yang namanya Cirebon itu adalah Kota dan Kabupaten Cirebon, bukan daerah lain di Wilayah III Cirebon."

Dia menganggap P3C, sebagai sponsor pembentukan provinsi kurang dapat mengakomodasikan sikap-sikap yang tidak sependapat dan sepahan dengan konsep pembentukan Provinsi Cirebon. Dia menyatakan jika ada pihak yang tidak sepakat juga harus diakomodir bukan di lawan.

Ano Sutrisno, Kepala BKPP Wilayah Cirebon menambahkan CIAYUMAJAKUNING belum saatnya menjadi provinsi, meski deklarasi itu sah saja. Pembentukan provinsi memerlukan dana besar.

Provinsi Cirebon memiliki luas sekitar 5.450 km2. Provinsi ini akan memiliki empat kabupaten dan satu kota. Persis seperti Jogjakarta namun lebih luas karena jogjakarta luasnya tidak lebih hanya 3.500 km2. atau luasnya mungkin sebanding dengan Provinsi Bali atau separuh dari luas Lebanon, salah satu negara Timur Tengah.

Secara geografi provinsi dimana nama-nama daerahnya disingkat menjadi CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) merupakan daerah pantai, daerah dataran rendah, daerah perbukitan dan daerah pegunungan.

Di Utara berbatasan dengan Laut Jawa, Timur berbatasan dengan Kabupaten Brebes. Sebelah Selatan berbatasan dengan kabupaten Ciamis, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap dan Barat berbatasan dengan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Subang.Kawasan utara dan timur merupakan daerah dataran rendah serta pantai sedangkan kawasan selatan dan barat berbukit-bukit serta dataran tinggi dan Gunung Ciremai.

Lokasinya menguntungkan terutama dari segi komunikasi dan perhubungan. Selain itu, Wilayah Cirebon yang memiliki lahan yang subur berasal dari endapan vulkanis serta banyaknya aliran sungai menyebabkan sebagian besar dari luas tanahnya digunakan untuk pertanian. Wilayah Cirebon beriklim tropis.

Melihat dari potensi luas wilayahnya, Provinsi Cirebon memang pantas untuk menjadi sebuah provinsi, memisahkan diri dari Provinsi Jabar. Mungkin inilah salah satu yang membuat sejumlah masyarakat mendeklarasikan berdirinya Provinsi Cirebon dan Kota Cirebon akan menjadi pusat pemerintahannya.

“Hasil pengkajian dan persyaratan pembentukan Provinsi Cirebon, sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 tahun 2007, tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah,” kata Nana, penggagas berdirinya provinsi ini yang juga ketua P3C.

Namun dalam deklarasi , Minggu (8/3) lalu tidak ada seorang pun kepala daerah yang hadir, meski ratusan orang hadir diantaranya para ketua dewan di wilayah tiga Cirebon. (BC-11)


Sumber :
http://www.beritacerbon.com/berita/2009-03/eksekutif-wilayah-cirebon-belum-sepakat-pembentukan-provinsi-cirebon
10 Maret 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar